1. Pengertian Gross Domestic Product,
Produk Domestik Bruto(PDB)
Gross
Domestic Product (GDP) atau produk domestik bruto
(PDB) dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu setahun.
GDP tidak mempertimbangkan kebangsaan perusahaan atau warga
negara yang menghasilkan barang atau jasa negara tersebut. GDP dihitung
berdasarkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara
yang berdomisili di negara tersebut, baik pribumi maupun warga negara asing.
Nilai
GDP dapat dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku atau harga dasar yang
konstan. GDP nominal mengukur nilai barang dan jasa akhir dengan harga yang
berlaku di pasar pada tahun tersebut. Sedangkan GDP riil mengukur nilai barang
dan jasa akhir dengan menggunakan harga yang tetap.
GDP
yang dihitung berdasarkan pengeluaran terdiri dari empat komponen utama yaitu
konsumsi dinotasikan C, investasi dinotasikan I, pembelian oleh pemerintah
dinotasikan G, dan total bersih ekspor atau ekspor neto dinotasikan dengan X –
M. Notasi X untuk ekspor dan M untuk impor. Ekspor neto (X – M) menunjukkan
selisih antara nilai ekspor dan impor. Bentuk aljabar dari GDP dapat ditulis
sebagai berikut:
Y
= C + I + G + (X – M)
Y
= GDP
Konsumsi,
investasi, pembelian pemerintah dan ekspor berkorelasi positif dengan GDP.
Sedangkan impor berkorelasi negatif. Setiap kenaikan komponen-komponen yang
berkorelasi positif akan menaikan nilai GDP. Sedangkan kenaikan komponen yang
berkorelasi negatif akan menurunkan nilai GDP.
Setiap
kenaikan konsumsi, investasi dan pembelian pemerintah maupun ekspor cederung meningkatkan
nilai GDP. Sedangkan peningkatan impor cenderung menurunkan GDP. Dengan
demikian peningkatan GDP dapat dilakukan dengan meningkatkan komponen-komponen
yang berkorelasi positif dan menurunkan komponen yang berkorelasi negatif.
Pendapatan
pribadi berkorelasi positif terhadap besarnya nilai konsumsi. Naiknya
pendapatan akan meningkatkan nilai komsumsi rumah tangga. Ketika komsumsi rumah
tangga naik, maka GDP cenderung naik. Hal ini menjelaskan bahwa peningkatan GDP
dapat terjadi ketika pendapat pribadi naik.
Investasi
dipengaruhi oleh tingkat pengembalian modal dan tingkat bunga. Para pemilik
modal akan berinvestasi jika tingkat pengembalian modal lebih besar daripada
tingkat bunga. Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan investasi menjadi tidak
menarik atau tidak menguntungkan. Ketika tingkat bunga tinggi sebagian modal
digunakan untuk mencari keuntungan dari tingkat bunga melalui deposito atau
tabungan. Tingkat bunga tinggi pada akhir akan mengurangi jumlah modal yang
diinvestasikan. Jika pengeluaran investasi berkurang, maka GDP cenderung
menurun. Hal ini menjelaskan bahwa ketika tingkat bunga tinggi, dan deposito
lebih menarik bagi para investor, maka GDP akan cenderung turun .
Pembelian
pemerintah adalah nilai barang dan jasa yang dibeli oleh pemerintah pusat dan
daerah. Contoh pembelian pemerintah adalah pembelian peralatan militer,
pembangunan sarana umum, jalan, gaji pegawai dan jasa yang diberikan oleh
pemerintah. Pengeluaran pemerintah dipengaruhi oleh pendapatan pemerintah dari
pajak dan pendapatan bukan pajak, seperti perusahaan milik pemerintah. Jika
pengeluaran pemerintah turun, maka GDP cenderung turun. Hal ini menjelaskan
bahwa jika pendapatan pemerintah naik dan pembelian juga naik maka nilai GDP
akan naik.
Karena
salah satu pendapatan pemerintah adalah pajak, dan jika pendapatan dari
pajak naik, kemudian pemerintah membelanjakan pandapatan dari pajak ini, maka
naiknya pajak akan cenderung meningkatkam GDP.
Ekspor
neto yang dinotasikan dengan (X – M) adalah neraca perdagangan yang menunjukkan
penerimaan bersih dari transaksi internasional. Perubahan arah neraca
perdagangan akan mempengaruhi perubahan GDP. Nilai impor lebih besar daripada
ekspor menyebabkan neraca perdagangan menjadi defisit. Artinya nilai ekspor
neto adalah negatif. Defisit neraca perdagangan cenderung menurunkan nilai GDP.
Hal menjelaskan bahwa untuk dapat meningkatkan GDP dapat dilakukan dengan
peningkatan ekspor dan penurunan impor. (sumber : http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/pengertian-gross-domestic-product-produk-domestik-bruto-gdp/)
2.
Pertumbuhan
dan perubahan struktur ekonomi
A. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan
output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi
tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama atau suatu
keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan.
Karena jumlah penduduk bertambah setiap tahun yang dengan sendirinya kebutuhan
konsumsi sehari-hari juga bertambah setiap tahun, maka dibutuhkan penambahan
pendapatan setiap tahun.
Pertumbuhan ekonomi bisa bersumber dari pertumbuhan permintaan agregat (AD) dan
pertumbuhan penawaran agregat (AS). Dari sisi AD, peningkatan AD di dalam
ekonomi bisa terjadi karena ON, yang terdiri atas permintaan masyarakat
(konsumen), perusahaan dan pemerintah meningkat.
Pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan tingkat kemiskinan dengan menciptakan
lapangan pekerjaan dan pertumbuhan jumlah pekerja yang cepat dan merata.
Pertumbuhan ekonomi juga harus disertai dengan program pembangunan social.
D.
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia
Struktur perekonomian adalah komposisi peranan masing-masing sektor dalam
perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam
sektor primer, sekunder dan tersier.
Ada beberapa faktor yang menentukan terjadinya perubahan
struktur ekonomi antara lain
1. Produktivitas tenaga kerja per
sektor secara keseluruhan
2. Adanya modernisasi dalam proses
peningkatan nilai tambah dari bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi.
3. Kreativitas dan penerapan teknologi
yang disertai kemampuan untuk memperluas pasar produk/jasa yang dihasilkannya.
4. Kebijakan pemerintah yang mendorong
pertumbuhan dan pengembangan sektor dan komoditi unggulan
5. Ketersediaan infrastruktur yang
menentukan kelancaran aliran distribusi barang dan jasa serta mendukung proses
produksi.
6. Kegairahan masyarakat untuk
berwirausaha dan melakukan investasi secara terus-menerus
7. Adanya pusat-pusat pertumbuhan baru
yang muncul dalam wilayah daerah
8. Terbukanya perdagangan luar daerah
dan luar negeri melalui ekspor-impor.
3.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama
orde baru – pasca krisis
Melihat kondisi
pembangunan ekonomi Indonesia selama pemerintahan orde baru (sebelum krisis
1997) dapat dikatakan bahwa Indonesia telah mengalami suatu proses pembangunan
ekonomi yang spektakuler, paling tidak pada tingkat makro. Dua di antaranya yang
umum digunakan adalah tingkat PN per kapita dan laju pertumbuhan PDB per tahun.
Resensi ekonomi dunia yang terutama
disebabkan oleh rendahnya laju pertumbuhan PDB atau PN di NM, yang secara
bersama mendominasi perdagangan dunia, mengakibatkan lemahnya permintaan dunia
terhadap barang-barang ekspor dari Indonesia, yang selanjutnya dapat
menyebabkan defisit saldo neraca perdagangan.
Pada awalnya, salah satu faktor
penting yang menyebabkan merosotnya kegiatan invertasi di dalam negeri selama
masa krisis, seperti juga di negara-negara Asia lain yang terkena krisis (Korea
Selatan dan Thailand), adalah karena kerugian besar yang di alami oleh banyak
perusahaan swata akibat depresiasi rupiah yang besar, sementara uang luar
negerinya dalam mata uang dolas AS tidak dilindungi (hedging) sebelumnya dengan
kurs tertentu di pasar berjangka waktu ke depan (forward).
4.
Faktor-faktor
penentu prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia
Distribusi Produk Domestik Bruto
(PDB) menurut sector atas dasar harga berlaku menunjukan peranan dan perubahan
struktur ekonomi dari tahun ke tahun dan tig sector utama yaitu sektor
pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan mempunyai peranan sebesar 55,9
persen pada tahun 2006.
Pengangguran terbuka per Agustus
2006 mencapai 10,93 juta orang atau 10,28% angkatan kerja. Masalah kepemerintahan
tahun 2007 masih tetap masalah kendala penerapan UU dan Presiden berfikir keras
untuk mengatasi hambatan pelaksanaan. Diramalkan sepanjang tahun 2007, Presiden
akan aktif ”campur tangan” mengatasi kemacetan pelaksanaan UU atau program
tertentu, melakukan intervensi simpatik kepada departemen fungsional dan daerah
otonom.
Dapat disimpulkan bahwa
kepemerintahan tahun 2006 juga ditandai oleh senjang konsep kebijakan
pemerintah di atas kertas dengan implementasi lapangan , akan mendorong
reformasi birokrasi sepanjang 2007 dan pembentukan tim independen diluar
pemerintah yang akan melacak apakah suatu kebijakan telah dirasakan manfaatnya
oleh masyarakat serta memberi rekomendasi tentang apa yang harus dilakukan
selanjutnya.
Tahun 2007 adalah ”jendela peluang” bagi pemerintahan untuk
berprestasi, namun kemungkin kecil dapat dimanfaatkan Presiden. Stabilitas
keamanan relatif baik sepanjang 2006, harap-harap cemas dapat berlanjut tahun
2007. Disamping bencana alam, kecelakaan transportasi udara/laut dan flu
burung, terorisme tetap menjadi ancaman serius dan agenda perburuan Noordin
M.Top yang dianggap kepolisian RI setara kaliber dengan Dr.Azahari akan tetap
dilanjutkan Polri. (sumber : http://syariah99.blogspot.com/2013/06/pertumbuhan-ekonomi-perubahan-struktur.html)
5.
Perubahan
Struktur Ekonomi Indonesia
Berdasarkan tinjauan makro-sektoral perekonomian suatu
negara dapat berstruktur agraris (agricultural), industri (industrial), niaga
(commercial) hal ini tergantung pada sector apa/mana yang dapat menjadi tulang
punggung perekonomian negara yang bersangkuatan.
Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya secara keuangan (spasial). Ditinjau dari sudut pandang keuangan (spasial), struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan modern.
Struktur perekonomian indoensia sejak awal orde baru hingga pertengahan dasa warsa 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan dasa warsa 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.
Struktur ekonomi dapat pula dilihat berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusan. Berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusannya dapat dikatakan bahwa struktur perekonomian selama era pembangunan jangka panjang tahap pertama adalah sentralistis. Dalam struktur ekonomi yang sentralistik, pembuatan keputusan (decision-making) lebih banyak ditetapkan pemerintah pusat atau kalangan atas pemerintah (bottom-up). (sumber : http://www.tenagasosial.com/2013/08/perubahan-struktur-ekonomi-indonesia.html)
Latihan Soal
1.
Yang dimaksud dengan GDP adalah…
a.
nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka
waktu setahun.*
b.
nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh berbagai unit di wilayah beberapa Negara dalam jangka waktu
setahun.
c.
nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh berbagai unit diwilayah suatu Negara tanpa ada jangka waktu.
d.
nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh berbagai unit di wilayah beberapa Negara tanpa ada jangka waktu
2.
Dibawah ini merupakan faktor penyebab
perubahan struktur ekonomi, kecuali….
a.
Produktivitas tenaa kerja persektor
secara keseluruhan
b.
Kegairahan masyarakat untuk
bermalas-malasan*
c.
Ketersediaan infrastruktur yang
menentukan kelancaran aliran distribusi barang dan jasa
d.
Terbukanya perdagangan luar daerah
3.
Dibawah ini yang termasuk rumus
menghitung GDP adalah….
a.
Y = C.I.G+(X-M)
b.
Y = C/I+G.(X-M)
c.
Y = C+I+G+(X-M)*
d.
Y = C.I.G.(X-M)
e.
Y = C-I-G-(X+M)
4.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan
ekonomi adalah…..
a.
proses kenaikan output perkapita
yang terus menerus dalam jangka pendek.
b.
proses kenaikan output perkapita
yang terus menerus tidak terbatas
c.
proses kenaikan output perkapita
yang terus menerus dalam jangka waktu 1 tahun.
d.
proses kenaikan output perkapita
yang terus menerus dalam jangka panjang.*
5.
Yang dimaksud dengan “I” dalam rumus
GDP 4 sektor adalah….
a.
Invest*
b.
Interest
c.
upah
d.
Ekspor dan impor
No comments:
Post a Comment